Wednesday, January 20, 2010

Me and Gnocchi


Gnocchi (dibaca : noh kee) dan gw pertama kali bertemu saat gw nonton Nigella Lawson masak makanan ini. Bentuknya lucu dan keliatannya enak banget waktu Nigella melahapnya bersama grilled pork. Sumpah, malam itu gw terngeces2 melihat menu itu. At that time, gw sama sekali nggak tau makanan kecil seperti kerang berwarna putih ini namanya apa. Tulisan sama penyebutannya beda banget soalnya (gaya orang udik ngeles, he3). Makanan dan nama ini akhirnya bisa gw kenal dengan baik setelah seorang teman asal Italia ngajak makan malam di Tratoria. Gw pesen seafood spagetti sementara dia pesan gnocchi. Bentuk gnocchi di Tratoria sedikit beda dengan yang biasa disajikan di resto atau kafe lainnya. Bentuknya panjang seperti macaroni tapi lebih besar. Begitu ngeliat gnocchi yang berbentuk unik itu gw penasaran dan dengan sedikit malu-malu (masalahnya bule nggak biasa ama orang celamitan dong!) gw tanya what is gnocchi dan gw diizinkan mencicipi. Gw jatuh cinta pada kecapan pertama. Gw suka rasanya. Apalagi dalam keadaan panas dengan krim keju yang mahteh. Siapa pun yang berlidah waras pasti akan suka. Malam itu gw sakau. Nagih tapi nggak tega kalau ngebuang spagetti yang ukurannya udah gede banget.

Setelah gajian, gw balik lagi ke Tratoria khusus untuk menikmati gnocci sambil ngeliatin Alessio. Hi3 (lumayan lah pemandangan daripada makan sambil bengong). Menggabungkan gnocchi dengan segelas red wine. Penasaran aja apa after tastenya jadi lebih baik kalau minumnya red wine dan bukan jus atau air mineral seperti yang biasa gw pesen. Ternyata makan gnocchi dengan red wine jauh lebih enak. Hari itu, gw merasa bahagia karena makan malamnya sukses.

Beberapa waktu kemudian, gw, ceu mar dan bot makan bareng di Canteen setelah nonton film bareng di Blitz, Pacific Place. Bot juga penyuka gnocchi ternyata dan di Canteen, gw menemukan bentuk gnocchi yang sama dengan yang gw liat di acara masak Nigella Lawson. Masih dengan krim keju. Biasanya ada dua saus yang bisa digunakan untuk menyajikan gnocci. Krim keju atau saus tomat. Setelah mencoba gnocchi dengan saus tomat, gw memutuskan krim keju pasangan yang paling tepat buat my darling gnocchi. Rasa gnocchi di Canteen lumayan enak. Krim kejunya nggak se mahteh Tratoria dan nggak ada almond kering yang jadi tambahan. Warnanya putih pucat gitu aja. Harga di Tratoria dan Canteen nggak beda deh. Sama-sama bikin keuangan kacau balau kalau keseringan makan di situ. Selain itu, lokasinya yang di mal bikin males (I don't know why, but I don't really like malls)

Untungnya gw menemukan tempat makan gnocchi yang lokasinya nggak jauh dari rumah, rasanya enak, harganya lumayanlah walaupun nggak bisa dibilang murah. Secara makanan impor gitu ya bhoo. Kafe Loca yang ada di jalan Benda ini tempat gw makan gnocchi sambil dengerin musik Bonita and the Hush Band aka Bonita ama lakinya.

Tapi kalau duit lagi seret banget, gw milih bikin sendiri gnocchi itu. Percobaan pertama gagal total. Percobaan kedua mulai bagus. Sekarang, gw sudah bisa membuat gnocchi sama enaknya dengan yang dijual di tempat favorit gw. Kalau sakau datang dan gw males bikin sendiri, gw milih manggil bajaj dan jalan ke loca untuk sepiring gnocchi, segelas ice capuccino dan tiramisu.