Tuesday, June 14, 2011

Curhatan Aktor Telenovela

Suatu hari di sekitar tahun 2008, saya secara tidak sengaja berteman dengan seorang aktor telenovela melalui jejaring sosial. Saya iseng menyapanya dengan memanggilnya dengan nama tokoh yang diperankannya di salah sebuah telenovela yang juga kebetulan tayang di Indonesia. Pesan iseng tersebut ternyata ditanggapinya. Jujur saya kaget sekali waktu dia menjawab pesan tersebut. Dari jawabannya saya bisa membaca bahwa dia bukan orang yang sombong, sok, belagu atau sok ngartis. Pesan balasan itu pun saya balas dan tanpa sengaja kami jadi sering ngobrol. Dari jejaring sosial, obrolan kami pindah melalui email dan beberapa kali dia menelpon saya dan kami ngobrol di telpon sampai berjam-jam. Kami bertukar cerita. Yang bikin saya kaget, si aktor ini membuka cerita hidupnya dengan begitu gamblangnya pada saya. Kebetulan saat itu, sang aktor baru saja berpisah dengan sang istri. Dia bercerita tentang alasan perpisahan itu dan betapa hancur hatinya dengan keadaan tersebut.

Email curhatan itu pun saya kasih liat ke Ika, temen saya yang juga mengenal si aktor ini. Saya masih ingat muka Ika waktu membaca email yang ditulis si aktor. "Dia cerita ini semua sama loe? Gue boleh tulis nggak nih?" tanya Ika dengan muka mupeng. Jujur aja, apa yang dia ceritakan pada saya sama sekali belum pernah ditulis oleh media mana pun. Termasuk media di Meksiko. Saya langsung tertawa sambil geleng-geleng kepala. Saya tidak bisa mengkhianati kepercayaannya. Dia mencurahkan perasaannya pada saya karena percaya. Mungkin dia merasa lebih mudah curhat dengan orang yang tidak dikenal ketimbang dengan orang yang sudah dikenal. Saya jelas nggak punya kepentingan dalam kehidupannya.

Kalau ada satu hal yang paling unusual dalam hidup saya, ini adalah salah satunya. Jadi temen curhatnya aktor telenovela yang telenovelanya sangat populer di Indonesia. Dibalik senyumannya yang memesona dan gayanya yang flamboyan, ternyata dia seorang pemikir dan pemalu.

Thursday, June 9, 2011

Masuk Koran


Lima tahun lalu, gw dipanggil masuk ke ruangan bos dan dikasih lihat guntingan koran ini. Koran berbahasa Korea dengan wajah gw nyengir ditengah-tengah. Menurut Mr. Bok, boss gw tersayang itu, mereka menulis tentang Korean Wave dan seorang wartawan yang manis dan imut-imut (itu gw sendiri yang nambahin, buat pelipur lara) yang datang ke Seoul untuk meliput kehebohan dunia entertainment (catat ya, bukan entertain seperti kata seleb2 dodol) Korea. Potongan koran ini nyaris hilang dan tertumpuk di antara barang-barang gw yang lain. Dan pas gw beres2 barang sebelum pindah dari kantor lama, gw menemukan potongan koran ini. Dan gw pengen banget majang foto itu di sini. Sekedar pamer kalau gw pernah masuk koran Korea dengan foto yang super jijay. But don't blame me. I'm a reporter, not a model. Grogi cyinnnn kalau disuruh foto ama wartawan poto alias potogaper. hihihihihi