Monday, November 14, 2011

Mabok Spa

Pemandangan indah di Kirana Spa

I love Spa. I love pampering myself. I love when someone massage me from head to toe. I often feel asleep during massage and spa. It means, I'm comfortable and they push my off button perfectly. Jadi begitu ada liputan spa, saya langsung bilang sama boss, let me handle it. Dan berangkatlah saya bersama Opa dan Iting buat meliput Spa. Nggak cuma spa sih sebenernya. Tapi juga makanan dan hotel eksklusif di Bali. Tapi yang mau cerita soal Spa.

Dengan wajah berseri-seri kami berangkat ke Bali. Sudah terbayang di depan mata nikmatnya Spa di Bali. It's like heaven there. Pijat di tempat yang murah meriah aja udah bikin saya pingsan, apalagi pijat di tempat yang muahal dan keren. Hari pertama tidak ada jadwal Spa. Kami makan dan makan dan makan dan membuat supir sewaan menyerah pasrah karena tidak sanggup mengikuti jadwal kami yang biadab (berangkat jam 9 pagi pulang jam 1 malam). OOT dikit yahhh, alhasil selama seminggu di Bali, kami tiga kali ganti supir. Back to topic, malam kedua, kami menginap di hotel yang harga kamarnya sekitar 1.200 USD per malam dan pagi hari langsung ada janji dengan salah satu tempat Spa terbaik di Bali. Kirana Spa. Tempatnya cantik dan manis. Karena waktu yang mepet, saya terpaksa menolak full body spa yang mereka tawarkan dan hanya melakukan back and hand spa yang sudah bikin mata saya merem melek. Sebenernya, setelah pijatan singkat itu badan saya langsung lemas dan tidak bertenaga. Seluruh otot dalam tubuh saya sepertinya berada dalam kondisi lemah. Saya seperti orang yang lagi high. Padahal ngegele juga nggak. Tapi sumpah badan saya lemah lunglai. Naik ke mobil pun susah. Begitu duduk, langsung mata saya maunya merem.

Kalau di zaman sekarang ini bidadari masih ada, mungkin mereka seperti inilah tempat pemandian mereka.This place is Kirana Spa and its just beautiful

Untungnya, setelah itu saya sampai ke Jamahal dan kali ini saya dapat full treatment. Full body massage. Kurang lebih dua jam saya dipijat dan saya langsung pingsan. Kalau tidak dibangunkan, mungkin saya baru melek besok pagi. Saya puas sekali dan langsung mandi air hangat dan melanjutkan perjalanan. Ternyata hari itu saya harus mencoba 3 kali spa di 3 tempat yang berbeda. Awalnya saya pikir saya adalah perempuan yang paling beruntung. Tapi saya salah. Spa 3 kali dalam waktu yang berdekatan nggak asyik sama sekali.

Badan saya menggigil. Antara kedinginan dan masuk angin. Bayangkan, baru saja saya membasuh tubuh dan terlentang setengah telanjang di atas kasur dan dipijat, membasuh diri lagi dan tidak berapa lama harus melakukan hal yang sama lagi. Pijatannya memang enak dan tempat yang saya datangi super duper kewren. Tapi jujur saya mabok gara2 kebanyakan Spa. Saya masuk angin dan badan saya ngreges seperti orang demam. Di tempat terakhir saya bahkan harus bertanya dengan wajah tolol. "Mbak, harus buka baju ya?" . Saya tahu, saat saya berkata seperti itu si pemijat pasti langsung berpikir saya perempuan udik dan katro. Tapi jujur, saya tidak sanggup lagi membuka baju dan naik ke atas kasur. Selesai Spa, wajah saya berantakan banget. Bener-bener seperti orang mabok ganja berat. Muka kusut dan mata saya nyaris tidak bisa dibuka. Muka ble'eh banget. Tapi jujur saat itu buat berdiri saja rasanya sulit. Alhasil, liputan terpaksa dihentikan lebih cepat karena saya sudah tidak kuat lagi. Saya mabok Spa. Saya hanya ingin pulang ke hotel dan merebahkan tubuh saya dan membiarkan tubuh dan otot2 saya beristirahat.


Salah satu ruangan di Dala Spa. Khusus buat couple


Di Prana Spa ini saya merasa seperti Choti Shehzaadi

Untungnya, beberapa bulan setelah itu, saya mengajak seorang teman kembali ke Bali dan menyambangi salah satu spa dan mencoba perawatan di sana,dan kali ini, saya datang sebagai tamu dan benar-benar menikmati spa dan kali ini nggak mabok lagi deh. Yang ada, saya tertidur pulas saat kembali ke hotal. Tanpa ngigau atau mimpi.

Jujur sih, terlepas dari masuk angin dan kedinginan akibat keseringan buka baju, pengalaman saya Spa di tempat-tempat itu tidak terlupakan. I feel like a princess. All the places are beautiful and mind blowing.