Saturday, May 3, 2014

Sze Ngan Chye : Bebek Panggang Kaki Lima Rasa Bintang Lima


Begitu lapak buka udah ditungguin pelanggan



Empat tahun silam, ketika sedang jalan-jalan ke Petaling, secara tidak sengaja saya berkenalan dengan seorang jurnalis asal Malaysia. Saat itu kami sibuk bergosip tentang salah seorang diva asal Malaysia. Tidak usah tanya deh siapa nama diva yang pernah berduet dengan Kris Dayanti ini (bisa dong menebak siapa diva tersebut?). Setelah acara gosip berakhir, kami bertukar kartu nama. Sayang kartu nama tersebut sekarang sudah hilang sehingga saya tidak bisa menyebutkan namanya di sini. Tapi sebelum kami berpisah, dia sempat bercerita tentang pedagang roasted duck yang sangat terkenal dan legendaris yang berjualan di sini. “Sekali awak cube, tak bise tidur lagi,” ungkapnya.
              Suatu siang di bulan September 2009, saya memutari Petaling mencari pedagang yang dimaksud, tapi tidak menemukan. Akhirnya saya pulang dengan memendam rasa penasaran. Seperti apa sih rasanya bebek yang sangat legendaris itu. Beberapa kali setelah itu saya datang ke Petaling tapi saya tidak bisa menemukannya. Sampai suatu hari, saya bertemu dengan seorang perempuan keturunan China di Petaling dan obrolan kami sampai ke soal roasted duck. Saat itu saya bilang bahwa saya merasa roasted duck itu seperti hantu yang tidak bisa ditemukan orang awam. Wanita itu tertawa mendengar cerita saya dan menunjuk ke arah pedagang di depan penjual minuman Air Mata Kucing. “Awak tiba jam berape ke sini? Lepas jam dua belas dah tak ade. Habis,” ungkap wanita setengah tua itu. Sayangnya, saya bertemu wanita itu hanya beberapa jam sebelum kepulangan saya ke Jakarta. Ini membuat saya semakin penasaran. Saya sudah begitu dekat tapi tetap tidak bisa juga menemukan tempat ini. Sampai akhirnya, ide membuat buku ini muncul dan saya ditemani sahabat saya Tarie berangkat ke Malaysia. Merasa sudah begitu kenal Kuala Lumpur, saya sedikit over percaya diri. Ingat teman-teman, over pede sama dengan oneng. Dari hotel kami berangkat pagi dan naik bus. Begitu membaca tulisan Petaling, saya langsung naik. Tari mengekor saja dibelakang saya. Ternyata mata saya siwer. Saya tidak melihat bahwa Petaling yang dimaksud adalah Petaling Jaya. Awalnya saya bingung kenapa kok perjalanan ini lama sekali. Petaling tidak jauh dari tempat kami naik. Biasanya 5-10 menit saja sudah sampai. Ini sudah 25 menit dan saya melihat Mid Valley mal. Paniklah saya. Kami sudah melenceng jauh dari Petaling dan saya bertanya pada penumpang lain yang berada di depan saya. Pucat pasi wajah saya saat tahu bus ini bukan menuju Petaling, melainkan Petaling Jaya yang berada puluhan kilo dari Kuala Lumpur. Jiahhhhhhhhhhh, dapat salam dari Petaling Jaya. Tari langsung tertawa terbahak-bahak saat tahu kami salah naik bus. Alhasil, kami naik bus sampai Petaling Jaya dan berganti bus yang kali ini benar-benar membawa kami ke Petaling. Sampai di Petaling sudah jam 12.30 dan roasted duck yang begitu saya idamkan sudah tidak ada. Kami akhirnya sibuk mencoba tempat lain dan besok hari jam 9 kami sudah sampai di sini. Nggak pake nyasar ke Petaling Jaya lagi. Untuk menemukan penjual bebek ini bisa dibilang gampang-gampang susah karena mereka tidak memiliki kedai tetap. Hanya gerobak kecil yang berisi sekitar 50-60 ekor bebek. Sebagai ancer-ancer, masuk ke Petaling, Anda akan menemukan penjual minuman air mata kucing, Anda akan melihat Hong Leong Bank , belok ke kiri ke arah pasar tradisional. Kurang lebih 25 meter, Anda akan menemukan gerobak ini.
              Pelanggan roasted duck ini bukan hanya dari Kuala Lumpur saja. Menurut Choong Peng Phooi, sang pemilik, pelanggannya juga banyak yang berasal dari Indonesia. “Banyak pelanggan saya dari Jakarta. Mereka sering datang weekend. Biasanya mereka beli langsung 2-3 ekor sekaligus,” ucap Phooi yang sudah menjual roasted bebek ini sejak awal 70-an. Bahkan ada langganan yang sudah puluhan tahun tetap setia. Saya mengerti mengapa rata-rata pelanggannya begitu setia. Meskipun menu yang dijual hanya digerobak kecil. Rasa roasted bebeknya dahsyat sekali. Bahkan jauh lebih enak ketimbang menu sejenis yang disajikan di restoran Chinese berlabel internasional. Semua tumbang deh dengan roasted duck racikan Phooi. Kulitnya kering dan tidak berminyak. Dagingnya empuk dan juicy. Sudah diinapkan semalam saja masih enak banget. Ditambah sambalnya yang pedas mantap. Makin enak deh. Semua orang yang pernah mencicipi roasted bebek Sze Ngan Chye pasti setuju. Orang pintar makan roasted bebek Sze  Ngan Chye. Tunggu apalagi coba?

Jl. Petaling
Jam Operasional : 06.00-15.00
Harga : 1,5-20 RM






No comments: