Gudeg Yu Nap ini diambil dari singkatan nama Zaenab, juru masak sekaligus rekan bisnis dan kerabat Jeffri, sang pemilik. Gudeg yang dimasak Yu Nap merupakan perpaduan gaya Jogja-Solo. Menu ini dipelajari Yu Nap dari neneknya saat masih berusia 19 tahun. Wanita asal Wonosari, Gunung Kidul ini tidak hanya menghadirkan gudeg sebagai menu andalan di restonya ini. Beberapa menu khas Jawa Tengah seperti buntil, mangut ikan pari, brongkos serta lontong opor. Di tempat ini saya menemukan buntil yang terbungkus daun talas. It's like discover a treasure. Yeah..nggak bermaksud lebay sih,, tapi wajah saya benar-benar berseri-seri binti sumringah melihat menu ini karena jarang sekali ada yang menjual butil dari daun talas. Biasanya, buntil yang dijual di pasaran lebih banyak menggunakan daung singkong atau papaya. Senyum bertambah lebar saat menikmati buntil yang menghadirkan sedikit rasa pedas ini.
Sebagai menu utama, gudeg racikan Yu Nap ini pantas diacungi jempol. Proses pembuatannya pun ternyata tidak mudah. Sebelum disajikan, gudeg dibacem selama 3-4 hari sehingga rasanya mantap. Jangan lupa meminta ayam areh yang gurih sebagai pelangkap dan sepotong peyek kacang yang bikin jatuh hati. Menikmati gudeg sambil mendengarkan langgam Jawa yang terdengar sayup-sayup memang mantap. Bronkos yang disajikan Yu Nap berbeda dari yang biasanya dijual di warung di Jawa Tengah. Di sini tidak menggunakan kacang tolo, kulit melinjo dan santan. Bentuknya sedikit mengingatkan pada rawon Jawa Timur.
Jl. Trunojoyo No. 38
T : 022 93242257
Buka : 07.00-19.00
Harga : Rp. 15.000-Rp. 25.000
No comments:
Post a Comment