Wednesday, December 28, 2011

My Sweet Corner

saking penasaran nyoba jadi lupa musti foto cupcakesnya, untung masih ada sisanya


Belakangan ini, saya punya tempat nongkrong baru yang menyenangkan. Lokasinya nggak jauh dari rumah dan tempatnya mungil dan menyenangkan. Nggak crowded dan nggak penuh asep rokok. Tempat ini saya temukan pada saat saya resmi jadi pengangguran setelah menunaikan masa bakti yang cukup cemerlang di kantor lama.

Siang yang cukup panas dan terik itu saya mampir ke Snappy untuk mengirimkan beberapa file penting. Pulangnya, saya bingung celingukan karena tukang ojek yang saya minta tunggu sudah menghilang. Dua kali nyetop bajaj, dua kali juga pengen ngelepas sepatu trus teriak...situh okehhh. masak dari Snappy ke rumah yang jaraknya nggak lebih dari 3 kilo, si bajaj minta 15 ribu?? Helohhhhhhh, plis deh.

Sambil menahan gondok yang merajalela, gw memutuskan untuk jalan kaki aja. Ngirit sekaligus olahraga. Well, niat awalnya sih begitu. Baru beberapa meter jalan, saya melihat tempat ini dan niat untuk ngirit dan olahraga langsung hilang melihat tumpukan cupcakes berwarna merah. Saya memutuskan untuk mampir dan menunggu sampai matahari tidak terlalu menyengat lagi. Alasan klasik dan pembenaran.

Begitu masuk, hidung rasanya dibuat mengembang dengan aroma cake yang sedang dipanggang. Saya merasa seperti masuk ke dapur mama beberapa tahun lalu. Saat beliau masih rajin masak. Bau dapurnya sama seperti ini. Menggoda iman...

Cafe ini ukurannya sangat mungil. Terlalu mungil kalau boleh jujur. Kalau saya dan TTA aka Tung Tung Agashi alias The big Mommas gank berkumpul di sini, kami berempat pasti sudah bisa membuat ruangan jadi penuh sesak dan ramai. Untung hari itu saya sendirian. Saya bisa memilih duduk di sofa ujung sambil memeluk bantal dan mantengin channel AFC. Pas banget nggak sih?

Menu yang disediakan nggak banyak. Tapi karena belum makan siang, saya memilih Beef Focchacia untuk mengganjal perut. Jujur, menu yang ini tidak membuat saya bahagia. Breadnya terlalu kering dan rasanya biasa banget. Untuk harga yang lebih mahal dari Daily Bread, jelas ok. Percobaan pertama dan terakhir buat saya. Nggak rekomen sama sekali.

Biasanya kalau gagal di menu pertama, saya langsung kehilangan gairah, tapi entah kenapa, saya justru tertarik dengan red velvet cupcakes dengan olesan cheese cream-nya. Ternyata, pilihan saya nggak salah. Cupcakesnya lembut dan rasanya pas. Cream cheese-nya bikin rasa cupcakes ini jadi makin mantap. I love it. So far, cupcakesnya juara banget. Sebenernya, perut saya sudah mulai penuh. Tapi sang pemililik sedang membuat bread pudding. Harum cinnamon-nya membuat liur saya mengalir. I can't control it. Sorry, forget about diet. Forget about calorie, I just want to have that bread pudding.


Red Velvet Cake yang yummy

Dan saya pun menyerah kalah. Memesan bread pudding itu dan melahapnya sampai suapan terakhir. Saya suka karena bread puddingnya kental banget dengan rasa cinnamon dan tidak terlalu manis. Kekecewaan saya akibat rasa Beef Foccacia yang B ajah (sebenernya cenderung nggak enak sih, maaph) terobati dengan red velvet cupcakes dan bread pudding yang mantapssss.

Sejak hari itu, saya rajin mampir ke kafe mungil bernama Souly Butter ini dan mencoba berbagai jenis sweet cakes yang ada. Yes, just pick the cakes. Salah satu yang jadi favorit saya adalah Red Velvet Cake. Boleh diadu deh rasanya dengan Red Velvet Cake di Union dan Convivium. This place is truly my sweet corner. Kalau bete, kesel, butuh yang manis-manis, this is the place that i will visit. Just around the corner and an ojeg away..

Soully Butter
Jl. Kemang Raya No. 15
T : 021 7199985
Buka : 10.00-21.00
Harga : Cupcakes (Rp. 22.000), Red Velvet Cakes (Rp. 45.000)

No comments: