Tuesday, November 30, 2010
Jajanan Dong Dae Mun
Selama tiga minggu berada di Seoul, saya menginap di hotel bergaya apartemen minimalis Coop Residence di kawasan Dong Dae Mun, salah satu pusat belanja paling besar di Seoul. Lokasi penginapan ini sangat strategis. Lima menit dari stasiun MRT dan pusat perbelanjaan Doosan, Migliore dan APM. Saya jatuh cinta dengan kawasan Dong Dae Mun dengan hiruk pikuknya di siang dan terutama malam hari. Teman bermain yang paling menyenangkan buat saya hobi jajan dan belanja. Di sini, outlet Face Shop dan Body Shop dibangun bersebelahan. Tidak jauh ada Skin Food dan Missha dan Etude, tiga merek kosmetik yang cukup populer di Korea. Harga bersaing dan masing-masing toko menawarkan hadiah yang membuat tukang belanja kumatan kayak saya ngiler. Siapa yang nggak senang belanja lipgloss dikasih hadiah perawatan wajah sachet yang bisa dipake 2-3 hari. Makin besar jumlah belanjaan, makin banyak hadiah. Beberapa hadiahnya saya jadikan oleh-oleh dan diterima dengan sukacita oleh teman-teman. Dan tidak satu pun dari mereka yang tau kalau itu adalah barang hadiah. Ha ha ha. Soal harga juga bikin muka sumringah. Lipstick, lipgloss dan mascara harganya bisa setengah dari bandrol yang ada di Jakarta. Siapa yang tidak panik melihatnya. Biasa beli lipstick seharga 80 ribu, di sini hanya 40 ribu rupiah saja. Wajar kalau 1/4 uang saku saya akhirnyaq habis untuk membeli perlengkapan make up.
Tapi belanja make up bukan alasan utama saya menulis blog ini. Walaupun belanja make up di Dong Dae Mun menyenangkan, saya lebih tertarik dengan makanan. Well, nggak usah terlalu heran lah. For me, traveling is about eating. Dan di Dong Dae Mun inilah, perjalanan saya menjelajah street food Korea dimulai. Sore hari, bibir jalan di kawasan Dong Dae Mun dipenuhi dengan pedagang kaki lima. Di sini saya kenal makanan seperti Japchae, Mandu, Toppoki (ini jajanan favorit saya) dan jajanan yang ditusuk seperti sate. Ada cumi goreng tepung, sosis, ada sosis bungkus roti dan french fries yang super enak dan bulgogi. Makanan ini yang menemani malam-malam yang saya habiskan di depan mal APM sambil menonton anak-anak muda yang lomba dance atau nyanyi dengan harapan suatu saat bisa sesukses Shinhwa, Super Junior atau 2 PM. Selain enak, jajanan kaki lima ini top banget karena harganya yang murah. Rata-rata hanya 10 ribu rupiah saja. Ukurannya pun besar banget sampai bisa jadi pengganti makan malam. Murah, enak dan mengenyangkan. Kombinasi favorit tukang jajan seperti saya. Karena saat itu masih musim dingin, makanan yang hangat ini mampu membantu melawan dingin. Love those carbs. Ha ha ha ha. Tapi, buat yang tidak bisa makan babi kudu hati-hati. Hampir semua sosis yang dijual di kedai kaki lima, terbuat dari daging babi. Bahkan ketika saya belanja ke supermarket terbesar di Korea pun, tidak ada sosis sapi. Yang ada hanya sosis babi dengan varian yang banyak sekali. Dan semuanya enak. Eh, jadi ngelantur, tapi terusin aja dulu. Di Korea, kalau kita belanja ke supermarket, hampir semua jenis makanan ada tester-nya. Jadi bisa icip-icip. Lumayan lah, kalau keliling dua kali nggak perlu makan siang kan? Ha ha ha ha.
Kembali ke topik jajanan Dong Dae Mun, toppoki masuk dalam daftar must try food. Makanan ini terbuat dari tepung berasa dan teksturnya kenyal yang dimasak dengan saus Korea yang pedas. Yummy. Ada beberapa pedagang yang menjual toppoki dengan saus yang tidak terlalu pedas. Tapi saya lebih suka yang pedas. Lebih nendang dan nggigit. Karena jajannya di kaki lima, saat beli, toppoki dimasukkan ke dalam wadah plastik dengan garpu plastik. Saya biasanya menggabungkan toppoki dengan cumi goreng atau bakar. Gimana ya, sebagai meat lover, kalau cuma makan karbohidrat tanpa ada tambahan daging rasanya kurang afdol. But thats me. Without any meat, toppoki sih enak-enak aja. Mau buat sendiri juga nggak susah. Saya membeli beberapa bungkus toppoki untuk dibawa pulang. Saya tinggal memasukkan potongan toppoki ke dalam air mendidih dan biarkan sampai matang, setelah itu diangkat dan m asukkan dengan saus yang sudah dipanaskan. Tinggal sajikan sambil nonton drama Korea. Otuke...otuke..otuke, Opa...Sarange.
*Jadi kangen pengen ke Dong Dae Mun lagi. Apalagi pas ke Singapur ketemu jajanan khas Dong Dae Mun di basement 2 menuju MRT station di Plaza Singapura*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment