Diet adalah satu kata yang tidak bisa sama terima dalam logika dan tidak bisa saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari, because I love food.
Saya begitu mencintai makanan dan rugi rasanya kalau terpaksa harus menahan menikmati makanan yang enak. Jadi buat saya, diet menjadi tidak rasional dan tidak wajar untuk dilakukan. Sampai, satu hari saya membaca laporan kesehatan yang isinya mengerikan. Meskipun saya punya alasan mengapa laporan kesehatan saya seperti rapor yang kebakaran, tapi saya tidak bisa tutup mata melihat wajah ibu saya yang merana dan seperti mau menangis jejeritan. Ok, saya mengerti. Dia tidak mau saya mati muda karena gaya hidup slebor (kerja seperti kuli, kurang tidur, makan kacau). Saya pun mengalah. Saya datang ke dokter dan mau tidak mau, saya mendengar kata itu lagi. Diet. Kata yang bertentangan dengan hati nurani dan harkat serta martabat saya sebagai seorang foodlover. Apa boleh buat, saya tidak ingin menyakiti hati nyokap dan saya juga tidak mau mati muda gara-gara hidup saya yang slebor, TAPIIIIII saya juga tidak mau makan makanan yang tidak bisa saya telan. Ok, saya akan DIET, tapi makanan yang saya makan tetap harus enak di lidah. So, makanan diet buat saya syarat utamanya harus enak dulu. Karena kalau makanan itu tidak enak, bagaimana saya bisa melanjutkan diet sampai tubuh saya normal?? Saya khawatir, baru 3 hari saya sudah menyerah karena rasa makanannya sama sekali tidak eatable. Terserah orang mau bicara apa mengenai prinsip saya ini, tapi nggak ada orang yang mengenal tubuh saya sebaik saya. So, I know what I need and I know what I want and I know what I can do or can't do.
Dan, hari pertama diet pun dimulai. Rasanya seperti apa????? Mau Matiiiiiiiiiiiiii rasanya. Benar-benar mau mati. Bagaimana tidak? Pagi-pagi, saya tidak bisa sarapan menu yang biasanya. Menu saya benar-benar berubah. Pagi-pagi, bangun tidur saya minum air putih dengan perasan lemon dan sarapan buah. Sehat kan? Betul. Sehat. Tapi perut saya tidak henti berbunyi sepanjang hari dan air liur saya tidak berhenti mengalir, apalagi melihat Ichal jajan gorengan. Oh Goddddddddddddddddddddddddd. It's so unfair. But, I made up my mind. Harus tahan.
Hari pertama berhasil saya lewati dengan sukses. Walaupun, ya rasanya kayak mau mati itu tadi. Akhirnya supaya tidak terlalu merana, saya membuat menu yang menurut saya sehat tapi enak di lidah. Dan inilah beberapa menu favorit saya :
Wheat Bagel isi Tahu Jamur
Bahan :
- 1 bagel, dipotong 2
- 1/2 potong tahu China (diulek)
- 1 ons jamur kancing, potong-potong kecil
- 2 buah cabai rawit, iris tipis
- 1 putih telur
- selada
- 1 sdm olive oil
- garam
- black pepper
Cara Membuat :
- ulek setengah potong tahu China sampai lembut, tambahkan garam, blackpepper, cabai rawit dan putih telur. Aduk hingga merata.
- Panaskan olive oil dan bentuk adonan tahu bulat seperti burger. masak sampai matang. Angkat dan turiskan.
- Lapisi bagel dengan daun selada dan letakkan tahu yang sudah matang ditengah-tengah.
Dan siap deh dimakan
Jujur menu iseng-iseng ini rasanya enak dan karena saya suka, maka saya share lah menu ini buat semua orang yang sama seperti saya. Mau sehat tapi tetep makan enak.
No comments:
Post a Comment