Saturday, April 14, 2012

The Secret of Jeju Island

Setiap kali ngomongin soal Korea, apalagi pulau Jeju, temen-temen saya pasti deh histeris dan bilang "it's the most beautiful place on earth." Saya sih cuma nyengir aja mendengar komentar-komentar tentang Jeju dan saya tidak akan menulis tentang keindahan Jeju kali ini. Saya lebih tertarik buat membahas mengenai the secret of Jeju alias hal-hal unik apa saja yang orang tdak tahu tentang Jeju. So, this is it, the Secret of Jeju.

Ada tiga hal yang sangat terkenal di Jeju, antara lain : The Wind, The Women, and The Rocks.

Dan saya akan membahas mengenai The Women.
Di bandingkan kawasan lain di Korea, populasi perempuan di Jeju memang lebih banyak. Sebenarnya, ada latar belakang sejarahnya. Di masa lampau, Jeju yang merupakan kawasan perairan mengandalkan pemasukannya melalui perikanan. Jadi warga Jeju sebagian besar adalah nelayan. Para pria Jeju berangkat menangkap ikan di malam hari dan pulang pagi-pagi dan kemudian beristirahat. Sementara para perempuan Jeju menggarap ladang dan sawah. Mengumpulkan kayu bakar dan lain sebagainya. Jadi yang terlihat pada siang hari hanya perempuan saja. Dan para perempuan Jeju terkenal sangat mandiri dan bisa melakukan semuanya sendiri. A very independent woman. Selain bekerja di ladang, perempuan Jeju juga sangat hebat untuk urusan pekerjaan-pekerjaan yang menantang, seperti jadi penyelam. Perempuan Jeju terkenal sebagai penyelam yang hebat. Mereka bisa menyelam untuk mengambil tripang dikedalaman lebih dari 10 meter di bawah permukaan laut tanpa menggunakan alat selam. Mantap nggak sih. Sebelum tahun 1960-an, ada sekitar 3,000 penyelam perempuan di Jeju. Tapi sekarang, jumlahnya semakin menurun. Paling tidak hanya sisa 500-an penyelam perempuan di Jeju. Itupun hanya sisa penyelam nini-nini yang bener-bener udah nini-nini, yang umurnya berkisar antara 60-80 tahun. Generasi mudanya memilih untuk mencari penghasilan di luar Jeju. Mereka pergi ke Jepang dan Russia untuk mencari uang yang lebih banyak dan membiayai keluarga.
Kehebatan perempuan Jeju berbanding terbalik dengan prianya. Pria Jeju dikenal sebagai pria pemalas dan kurang punya fighting spirit. Nggak heran kalau tingkat perceraian di Jeju termasuk yang paling tinggi seantero Korea. This is the fact lho. Alasan utamanya ya nggak lain dan nggak bukan adalah masalah ekonomi.

The Rock
Jeju adalah kepulauan yang terbentuk dari ledakan vulkanik. Jadi banyak sekali ditemukan tumpukan bebatuan vulkanik di Jeju Bahkan beberapa byek wisata yang terkenal di Jeju merupakan bentukan dari ledakan vulkanik yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Tapi saya nggak akan ngebahas soal tempat-tempat wisata yang terbentuk dari ledakan vulkanik. Saya akan membahas soal tumpukan batu yang lain. Dalam perjalanan dari kota Jeju ke kawasan Jungmun yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 40-50 menit, di lapangan hijau di pinggir jalan raya, saya melihat gundukan batu yang posisinya tidak beraturan. Saya bingung, kenapa tumpukan batu ini komposisinya nggak jelas. Kalauitu adalah pagar kok nggak rata dan posisinya ada di depan, tengah dan menyamping. Pokoknya berantakan banget deh. Dan ternyata selidik punya selidik, tumpukan batu itu bukan pager melainkan kuburan nenek moyang. Jadi nenek moyang orang Jeju membuat kuburan dengan tumpukan batu. Maksudnya sih biar menjaga dari gangguan binatang seperti kuda dan lembu. Biar nggak bisa dirusak, ya ditimbunlah dengan batu-batuan. Karena itu merupakan makam leluhur, walaupun disampingnya ada rumah, atau resort atau tempat golf, ya dibiarkan seperti apa adanya. Jadi, kalau ke Jeju dan ngeliat tumpukan batu, jangan main petak umpet disitu yah. Ntar disentil lho ama Mr. Kim, leluhurnya orang Jeju. Hi hi hi hi

The Wind
Saya nggak akan ngebahas soal the wind. Karena ceritanya kurang menarik. Jadi saya skip aja soal wind. Karena hanya ada satu yang penting soal angin di Jeju. Saya menghabiskan satu pak tolak angin hanya untuk mengusir angin yang bersarang di tubuh saya. Nggak menarik kan? Makanya nggak saya terusin. Udah sih. Jangan maksa gw buat cerita soal the Wind itu deh. Masa mau bilang juga akibat masuk angin itu saya jadi semakin sering buang angin. Nggak lucu kan???

Orange Jeju
Salah satu hasil alam terbesar dari Jeju adalah jeruk. Jeju merupakan enghasil jeruk terbesar dan terbaik di Korea. Alam Jeju memungkinkan tumbuhan jeruk berkembang dengan sempurna di sini. Dulu, punya perkebunan jeruk sama dengan tanda kemakmuran dan kekayaan. Pohon jeruk disebut sebagai pohon universitas. Artinya kalau punya pohon jeruk berarti bisa menyekolakan anak sampai ke universitas. Tapi ama kelamaan, jumlah petani jeruk makin bertambah dan memiliki perkebunan jeruk tidak lagi menjadi sesuatu yang prestisius dan julukannya pun melorot jadi pohon TK. Artinya, kalau punya perkebunan jeruk, yah palingan cuma bisa nyekolahin anak sampai TK doang. Kasian banget nggak sih? Jadi kalau kebetulan ke Jeju dan ketemu petani jeruk yang lucu, jangan buru-buru mikir dia kaya dan kalau dikawinin ama dia duitnya kagak berseri. Palingan juga cuma cukup nyekolain anak sampe TK doang. Hahahahaha.
Ada 3 jenis jeruk yang paling terkenal di Jeju. Jeruk Mandarin, jeruk Cheng something (Gw lupa namanya. Ntar kalau inget gw tulis lagi) dan yang ketiga adalah Halla Bong. Saya paling suka yang terakhir. Jeruk ini dikasih nama Halla Bong karena bagian bawahnya bentuknya seperti puncak gunung Halla, gunung keramatnya orang Jeju. Bagian belakangnya tuh berkerut dan menonjol. Kalau cowok-cowok berotak mesum pasti akan menyebut bagian belakang jeruk ini dengan sesuatu yang mengingatkan pada bagian tubuh cewek. I will not say which part. Tapi kalau liat fotonya pasti tau deh maksudnya apa. Jeruk Hall Bong ini rasanya manis dan ukurannya besar-besar dan tidak berbiji. Sumpah enak banget dan sehari saya bisa menghabiskan 4-5 buah. Maklum yah, namanya juga suka, jadi aja rada maruk. Kapan lagi makan jeruk khas Jeju. Harganya lumayan mahal. Kalau di supermarket, satu biji bisa 1500-2000 won atau sekitar 12.000-16.000 rupiah.

Well, so far itu yang bisa keinget tentang The Secret of Jeju island, kalau keingetan lagi yang lainnya, pasti langsung di post deh.

No comments: