Sunday, April 10, 2011

Most Wanted : Ma Icih



Belakangan ini keripik dan kerupuk gurilem super pedas berlabel Ma Icih jadi bahan pembicaraan banyak orang. Mereka semua penasaran mencoba seperti apa sih rasa keripik dan kerupuk super pedas ini? Banyak yang kecele dan mencari produk ini di mal dan supermarket jaringan internasional. “Saya sudah cari kesana-kemari kok sampai sekarang belum ketemu produknya?” tanya seorang teman. Pertanyaan lain muncul lewat BBM, YM, twitter bahkan ada beberapa orang yang bertanya akibat status facebook seorang teman yang menangis karena dihantam kedahsyatan rasa pedas Ma Icih. Mendapatkan produk Ma Icih memang tergolong gampang-gampang susah. Buat mereka yang aktif di jejaring sosial twitter tentu tidak begitu sulit mengetahui di mana para Jenderal Ma Icih (panggilan bagi distributor produk Ma Icih,red) mangkal. Tapi buat mereka yang tidak terbiasa berkelana di jejaring sosial tentu saja susah. “Waduh,m saya kan nggak punya twitter dan nggak bisa main twitter. Gimana bisa tahu mereka jualan di mana,” keluh seorang teman yang sudah seminggu ini heboh mencari Ma Icih.

Cara pendistribusian produk yang digawangi Reza Nurhilman sebagai President Ma Icih ini memang unik. Hanya dengan menggunakan jalur jejaring sosial. Bahkan para Jenderal Ma Icih tidak kalah unik saat menjalankan tugasnya. Biasanya para Jenderal Ma Icih ini berjualan dengan menggunakan kendaraan. Suatu hari, seorang teman yang tinggal di Jakarta membeli kerupuk gurilem Ma Icih di tempat yang sudah disebutkan. Saat menggelar dagangannya, si Jenderal Ma Icih ini tidak mau dikenali dan berusaha menyembunyikan wajahnya. Seolah tak mau dikenali. Benar-benar bikin penasaran. Seorang teman malah berniat membuat poster bertuliskan, Most Wanted : Ma Icih saking putus asanya.

Kesulitan mencari produk Ma Icih ini mengingatkan pada Pia Legong yang ada di Bali. Dua tahun lalu, kami mendengar tentang Pia Legong dari seorang teman. Di pertengahan 2009, kami mencicipi Pia Legong untuk pertama kalinya. Untuk mendapatkannya memerlukan adu urat syaraf dengan kasir. Waktu itu sekotak Pia Legong rasa Keju (rasa yang paling favorit dan paling enak) hanya 35 ribu rupiah. Pada 2010, saat jalan-jalan ke Bali, seorang temnan mengeluh karena harus pesan 3 minggu sebelumnya dan tidak bisa datang dan beli langsung. Tapi pada kenyataannya saya datang ke ruko di Bypass Ngurah Rai dan berhasil mendapatkan 8 bungkus Pia Legong rasa keju dengan harga per bungkus sudah melonjak ke angka 50 ribu rupiah. Pertanyaannya, apakah produk-produk itu begitu langka dan sulit untuk didapatkan? Jawabannya : Tidak!. Setiap kali datang ke ruko dan sedikit ngotot, pasti dapat kok. Dan untuk Ma Icih juga sama. Buktinya, ada yang menjual keripik Ma Icih di kantin SMAN 11 Bandung. Artinya, tidak terlalu susah juga. Meskipun tidak disemua tempat tersedia varian yang sama. Di Jakarta, varian yang paling sering dijual adalah kerupuk gurilem. Sementara Ma Icih sekarang ini sudah mengeluarkan produk kerupuk baso goreng yang tidak kalah enak dan bikin mata melek dan lidah panas. Penasaran kan? Bagaiamana kalau kita rame-rame pasang poster, Most Wanted : Ma Icih!

No comments: